Bismillahirrohmanirrohim
Halooo apa kabar? Alhamdulillah setelah beberapa waktu lalu keluarga saya sakit bergantian, sekarang sudah berangsur membaik dan sembuh. Aktivitas saya juga sudah mulai normal seperti sedia kala dan anak-anak juga sudah bisa masuk sekolah lagi. Alhamdulillah ya Allah.
Tahwa atau kembang tahu dikenal sebagai salah satu minuman yang mendapatkan pengaruh dari kuliner peranakan. Menurut Wikipedia, tauhue atau yang di Indonesia lebih umum dikenal dengan nama kembang tahu adalah sebuah penganan tradisional Tionghoa. Pembuatan tauhue mirip dengan cara pembuatan tahu. Kacang kedelai yang sudah direndam akan diperas untuk menghasilkan susu kedelai dan kemudian ditambahkan sedikit gipsum untuk menghasilkan bentuk yang padat tetapi lembut. Mirip dengan tahu sutra ya. Tauhue sangat populer di kawasan Tiongkok bagian selatan dan biasanya dihidangkan dengan air gula, sedangkan di Taiwan biasanya dihidangkan dengan kacang merah dan air jeruk nipis. Di Indonesia biasanya kembang tahu disajikan dengan kuah jahe atau bahasa jawanya wedang jahe. Cocok disajikan di saat dingin, kan butuh kehangatan tuh yaa hihihi.
Di daerah Malang dan sekitarnya (termasuk daerah saya hihihi), kembang tahu ini disebut tahwa. Kalau di Malang sana, kita bisa dengan mudah menemukan penjual tahwa, sedangkan di tempat saya agak susah juga nyarinya. Cuma ada 1 penjual tahwa keliling di tempat saya. Harganya juga cukup terjangkau yaitu Rp 4500 per mangkok. Biasanya tahwa disajikan juga dengan menambahkan bubur kacang hijau putih dan taburan kacang. Kalau saya sih lebih senang yang tanpa bubur kacang hijau.
Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, untuk membuat tahwa dibutuhkan "gipsum" untuk merubah tekstur susu kedelai menjadi padat namun lembut. Gipsum tersebut berupa Glucono Delta Lactone (GDL), duuuh..susah amat ya namanya. Kalau saya biasa menyebutnya dengan batu tahu. Batu tahu ini ada yang berupa bongkahan warna putih bening dan ada juga yang sudah berupa bubuk. Pada beberapa resep disebutkan bahwa batu tahu ini dicampurkan dengan larutan maizena untuk mendapatkan tekstur yang diinginkan, tapi ada pula yang langsung dilarutkan dengan air biasa. Proses pembentukan biasanya selama 30 menit saja.
Naaah...kembang tahu yang saya buat ini sebenarnya adalah versi abal-abal alias versi KW >_< Gimana gak abal-abal karena saya gak membuat kembang tahu dengan cara yang saya tulis di atas melainkan dengan membuat puding sutra. Hiiikss...mohon dimaklumi ya, karena saya gak bisa nemu batu tahu dan seperti biasanya, saya mah pengennya bikin yang simpel aja tetapi mendekati aslinya. Siapa tau ada yang seperti saya, ngidam kembang tahu tapi males nguprek lama-lama di dapur hahaha. Itu mah saya aja kali ya. Puding sutra adalah puding yang memiliki tekstur padat tetapi lembut. Untuk menikmati puding sutra kita harus menggunakan sendok dan tidak bisa diiris karena sangat lembut. Beda lagi dengan silky pudding yang beberapa waktu lalu saya posting ya, padahal namanya sama-sama sutra hehehe. Puding sutra yang saya maksud disini masih memakai "perekat" berupa agar-agar bubuk sehingga teksturnya lebih padat dibanding puding sutra / silky pudding yang hanya memakai susu dan maizena.
Untuk mendapatkan aroma kedelai, saya memakai susu kedelai untuk bahan puding sutranya. Takaran gula bisa disesuaikan dengan selera atau manis atau tidaknya susu kedelai yang kita pakai ya. Kebetulan saya pakai susu kedelai yang sudah manis, jadi pakai gula sedikit aja. Untuk kuah jahenya, saya tambahkan serai agar aromanya lebih sedap, silahkan diskip kalau kurang suka ya. Gunakan gula merah yang warnanya tidak terlalu gelap agar kuah jahenya cantik dan tidak terlalu gelap warnanya.
KEMBANG TAHU / TAHWA NAN SIMPEL
Bahan Puding Sutra Kedelai :
1 bungkus (7 gr) agar-gar bubuk
1400 ml susu kedelai
50 gr gula pasir
2 helai daun pandan, simpulkan
1/4 sdt garam
1/2 sdt vanilli
Cara Membuat :
1. Campur agar-agar bubuk, gula pasir, vanilli, garam, daun pandan dan susu kedelai.
2. Masak dengan api sedang sambil diaduk hingga mendidih. Matikan api dan biarkan dingin.
3. Setelah set dan padat, sendokkan ke mangkok saji dan sajikan dengan kuah jahe hangat.
Bahan Wedang Jahe :
1 liter air
100 gr jahe, cuci bersih, bakar dan memarkan
150 gr gula merah
3-5 sdm gula pasir atau sesuai selera
1 batang serai (optional)
Cara Membuat :
1. Rebus air hingga mendidih, masukkan jahe, serai, gula merah dan gula pasir. Test rasa hingga sesuai selera dan biarkan mendidih lagi.
2. Saring dan tuang panas-panas ke kembang tahu.
Kalau suka dengan wedang jahe yang pedas, bisa memakai jahe merah ya atau jahenya diparut. Waah..beneran mantap deh. Saya sukanya yang biasa-biasa aja gak terlalu pedas, karena anak saya ikut minum juga wedang jahenya.
Alhamdulillah...lumayan sekali buat "tombo pengen". Aromanya sih mirip dengan tahwa beneran karena memang memakai susu kedelai hehehe. Enak dinikmati saat sore-sore pas hujan nih, bikin hangat di badan.
Selamat mencoba...semoga menginspirasi ya ^^